Saingi Intel Ultrabook, AMD Siapkan Ultrathins


Ultrabook adalah konsep yang digagas oleh produsen prosesor terbesar, Intel, yang berupa sub kategori notebook yang tipis dan ringan namun memberikan performa yang solid dan umur baterai yang memadai.
Idealnya, konsep Ultrabook yang digagas Intel ini harganya dibawah 1.000 dollar atau sekitar 10 jutaan.
Pesaing Intel, AMD (Advanced Micro Devices) masih harus bekerja keras untuk mengejar ketertinggalan performa CPU, meski mereka cukup sukses dengan platform APU Llano.
APU adalah produk AMD yang menggabungkan prosesor (CPU) dengan prosesor grafis (GPU) dalam satu chip.
Melihat Ultrabook yang kini booming, AMD yang notabene pesaing intel di pasar prosesor segera bertindak untuk membendung euforia Ultrabook yang cukup ramai di ajang CES.
AMD merencanakan sebuah konsep notebook yang dinamai “Ultrathins” untuk menandingi Ultrabook.
Spesifikasi notebook “Ultrathins” ini masih belum diketahui, namun diperkirakan akan menggunakan APU (Accelerated Processing UnitTrinity dual-core atau quad-core dengan TDP (Thermal Design Power) 17 Watt.
APU Trinity ini adalah penerus dari APU Llano yang kini beredar di pasaran.
APU Trinity menggabungkan prosesor berbasis AMD Bulldozer dengan prosesor grafis AMD Radeon.
AMD mengklaim bahwa APU Trinity memiliki kinerja CPU 25% lebih cepat dan prosesor grafis 50% lebih cepat dibanding APU Llano yang ada saat ini.
AMD berencana untuk mematok harga 500 dollar atau 5 jutaan untuk notebook Ultrathins termurahnya, lebih murah dari Ultrabook Intel yang termurah.

Rapidshare, HotFile, dan 4Shared Kebanjiran Visitor Pasca Ditutupnya Megaupload

Visitor dan fans setia Megaupload nampaknya telah berpaling ke ‘lain hati’. Pasca dibredelnya situs tersebut oleh Department of Justice dan FBI, mereka berbondong-bendong menyerbu tiga situs berbagi berkas terbesar pesaing Megaupload: Rapidshare, HotFile, dan 4Shared.
Di nama terakhir, 4Shared, terhembus sebuah kabar jika situs ini sempat dalam investigasi oleh FBI. Masih terkait dengan kasus yang sama dengan Megaupload, terpentok dengan Rancangan Undang-undang (RUU) Stop Online Privacy Act dan Protect IP Act atau dikenal dengan istilah SOPA dan PIPA.
Rapidshare, HotFile, dan 4Shared kebanjiran durian runtuh setelah Kim Dotcom ditangkap. Taipan piracy hosting ini tengah menghadapi sidang pengadilan ekstradisi ke Amerika Serikat (AS). Ia diduga kuat menghadapi dakwaan pencucian uang, pembajakan, dan pelanggaran hak cipta.

Lonjakan di tiga situs berbagi berkas tersebut sepertinya menjadi tamparan bagi Megaupload. Betapa tidak, tiga-tiganya secara eksplisit adalah situs yang serupa serta senada dengan Megaupload. Namun mengapa hanya Kim Dotcom yang harus dibui?
“Kasus ini memiliki dampak negatif yang besar pada layanan penyimpanan file dan internet secara keseluruhan,” kata juru bicara 4Shared pada Telegraph dan dikutip SidomiNews.
Sejatinya Megaupload meski didakwa sebagai pihak yang bertanggung jawab atas merebaknya berkas ‘haram’ di internet, situs ini kerap mendapatkan dukungan dari kalangan selebritis.

Sebut saja Kanye West dan Alicia Keys yang tak menutup mata. Dan bahkan perusahaan film dan rekaman mengatakan, jika tujuh tahun keberadaan situs file sharing telah membuat keberuntungan dari pekerjaan mereka tanpa harus membayar mereka (Megaupload) sepeser pun.