Teknik Mudah Memperbaiki Foto di Photoshop

Tutorial kali ini akan memperlihatkan kepada anda 5 teknik sederhana, namun sangat penting, bagi pemula Photoshop jika ingin menekuni foto retouch (manipulasi foto digital). Anda akan temukan betapa mudah menambah kontras dan kedalaman warna pada gambar untuk membuatnya tampak lebih bagus. Tutorial ini benar-benar simpel, namun efektif. Selamat mencoba.


Kita ambil sembarang foto dan menerapkan 5 teknik untuk memperbaiki efek keseluruhan foto. Berikut ringkasan 5 topik yang akan dibicarakan dalam tutorial ini:

1. menghilangkan noda hitam dengan Spot Healing Brush
2. membuat mata terlihat lebih jelas
3. memanfaatkan surface blur untuk menghaluskan kulit, bukan menggunakan gaussian blur
4. membuat bibir terlihat lebih indah
5. menambah kedalaman warna dan kontras pencahayaan pada rambut

Ini adalah tampilan sebelum dan sesudah hasil akhir:

Sebelum                                                                     Sesudah

   

Baiklah, mari kita mulai belajar manipulasi foto dengan Photoshop.

Dalam tutorial ini, akan digunakan foto berjudul Self 16. by ~The1stGrape-stock

Menghilangkan Noda Hitam dengan Spot Healing Brush


Pertama kali mengamati foto yang kita jadikan obyek, kita dapat melihat beberapa titik hitam pada kulitnya, seperti ditunjukkan di bawah ini:


Untuk memperbaikinya, kita dapat menggunakan tool Spot Healing Brush, seperti terlihat dalam toolbox berikut:


Seret Spot Healing Brush, atur ukuran brush agar sedikit lebih besar dari noda hitam, dan lakukan klik pada noda tersebut:


Dapat anda lihat, setelah anda melakukan klik, noda hitam menghilang:


Dasarnya, apa yang terjadi adalah bahwa dengan tool Spot Healing Brush, ia mengambil contoh dari piksel warna sekitar kulit dan menggunakannya untuk mengganti piksel warna noda hitam. Magic, bukan?

Lakukan cara yang sama untuk menghilangkan semua noda hitam di seluruh wajahnya, berikut efeknya sejauh ini:


Membuat Mata Terlihat Lebih Jelas


Sekarang, perhatikan matanya, yang sudah cukup indah meskipun tanpa perbaikan, namun kita dapat lebih memperindahnya lagi, inilah caranya:

Duplikasi layer background sekali, atur blending mode pada "Soft Light" untuk layer hasil duplikasi, anda akan mendapatkan efek:


Dapat anda lihat dengan melakukan hal tersebut sejatinya kita menambah gelap keseluruhan gambar. namun disini kita hanya ingin menambah kedalaman mata, jadi kita perlu menghilangkan gambar sisanya pada layer kopi tersebut. untuk melakukan hal ini, klik layer > layer mask > hide all, kemudian pada layer mask, gunakan Brush putih untuk menggambar dalam mata, seperti terlihat pada ilustrasi berikut:


Dengan melakukan hal tersebut kita hanya menampilkan porsi mata pada layer saja. Ini adalah hasil setelah proses melukis itu:


Memanfaatkan Surface Blur untuk Menghaluskan Kulit


Sekarang mari kita buat kulitnya sedikit lebih lembut. untuk melakukannya, kita gunakan Surface Blur. Alasan pemilihan Surface Blur ini adalah karena, tidak seperti Gaussian Blur (yang mengaburkan keseluruhan image), Surface Blur menyisakan detail garis. Ini mengeliminir kebutuhan untuk menambahkan layer mask pada layer duplikasi untuk memunculkan garis (edge).

Jadi, gandakan layer background original sekali saja, dan terapkan setting Surface Blur seperti berikut:


Atur opacity dari layer duplikat pada 70%, dan anda akan mendapatkan efek sebagai berikut:


Mempermak bibir agar terlihat lebih menawan


Untuk melakukannya, gunakan Lasso Tool untuk membuat seleksi sekitar bibir sebagaimana tampak dalam ilustrasi berikut:


Tekan Ctrl + J dua kali untuk membuat dua duplikat dari seleksi, ubah blending mode dari duplikat pertama menjadi Multiply, dengan opacity 100%. Ubah blending mode layer duplikat yang kedua menjadi Linear Light, dengan opacity 55%.

Gunakan penghapus (eraser) yang lembut dan bundar untuk menghapus tepian bibir secara hati-hati, sehingga akan diperoleh hasil sebagai berikut:


Tambahkan layer lain di atas semua layer, pakai kuas (brush) bulat lembut warna putih untuk melukis secara hati-hati sekitar bagian bawah bibir untuk menambah pencahayaan ekstra:


Tips: atur flow dan opacity pada brush di kisaran angka 40%, ini cara kita agar dapat menerapkan efek brush secara bertahap.

Menambah Kedalaman Warna dan Kontras Pencahayaan pada Rmbut


Terakhir, kita dapat menambah beberapa kedalaman warna gadis dalam foto. Untuk melakukannya, kita dapat menambahkan layer Curves Adjustment dengan pengaturan sebagai berikut:


Tambahkan layer mask berikut pada layer Curves adjustment:


Inilah efek hasil akhirnya:

TIPS-TRIKS MENGGUNAKAN MICROSOFT WORD

BAB I
Memformat dan Merapikan Teks :
1. Klik menu format, klik font :
? Tebal (Bold / Ctrl + B),
? Miring (Italic / Ctrl + I),
? Garis Bawah (Underline / Ctrl + U),
? Warna Huruf (Font Color),
? Jenis Garis (Underline Style),
? Warna Garis (Underline Color),
? Animasi Tulisan (Text Effects)
2. Klik pada formating bar :
? Rata Kiri (Align Left / Ctrl + L),
? Rata Kanan (Align Right / Ctrl + R),
? Rata Tengah (Center / Ctrl + E),
? Rata Kiri dan Kanan (Justify / Ctrl + J).
3. Mengidentasi paragraf melalui mistar
4. Memformat paragraf melalui menu bar :
? Klik format, klik paragraph (Untuk mengatur spasi / jarak).
Memperbanyak dan Memindahkan Teks :
1. Blok (Shift/Ctrl, + Panah) kata yang akan dipindahakan
? Memotong (Cut / Ctrl + X)
? Mengcopy (Copy / Ctrl + C)
? Mempaste (Paste / Ctrl + V)
2. Fasilitas Undo (Ctrl + Z) dan Redo (Ctrl + Y)
Mengatur Batas Teks (Margins) dan Ukuran Kertas (Paper)
1. Pilih menu File, klik page setup :
2. Margins :
? Batas atas (Top) = 3 cm
? Batas bawah (Bottom) = 4 cm
? Batas kiri (Left) = 4 cm
? Batas kanan (Right) = 3 cm
3. Paper :
? Letter : Kertas HVS Kuarto (8,5 x 11 inch)
? Legal : Kertas HVS Polio (8,5 x 14 inch)
? A4 : Kertas HVS A4 (8,27 x 11,69 inch)
4. Klik Default (agar kertas yang telah diatur tidak berubah setelah word ditutup)
5. OK.
Klik Disini Untuk Download Selengkapnya (Ziddu)

Klik Disini Untuk Download Selengkapnya (4shared)

RUMUS-RUMUS FORMULA DALAM MICROSOFT EXCEL


Jenis Data
1.      Data numeric : data yang dapat dihitung
2.      Data text : data yang tidak dapat dihitung, gunakan tanda petik tunggal (?)

Format Tampilan Data
1.      Sorot/Blok sel yang akan di format
2.      Klik menu Format dan klik cells (Ctrl +1), bisa juga menggunakan mouse
3.      Klik salah satu : Number, Aligment, Font, Border, Pattern, dan Protection

Number :
Digunakan untuk memformat nilai numerik, yang terdiri atas beberapa angka yang mewakili angka, nilai satuan mata uang, tanggal, waktu, persentase dan sebagainya.
Alegment :
Digunakan untuk mengatur suatu sel atau range dengan posisi rata kiri, rata kanan, dan rata tengah. Juga mengatur derajat kemiringan data.
Font :
Untuk memilih jenis, ukuran,tampilan warna, dan efek khusus huruf.
Border :
Untuk membuat bingkai atau menambah garis pembatas pada suatu sel atau range.
Patterns :
Untuk memberi warna dan corak latar belakang sel atau range.

Mengubah Nama Sheet
1.      Klik sheet yang akan diubah namanya, klik menu Format pilih sheet
2.      Klik Rename, klik nama baru, enter

Menambah Sheet Baru
1.      Klik kanan (mouse) pada sheet
2.      Klik Insert, pilih Workshet, Klik OK
3.      Untuk memindahkan sheet, klik (tahan) tarik sheet ptempat yang diinginkan

Membuat Grafik
1.      Blok data yang akan dibuat menjadi grafik
2.      Klik insert,Klik chart
3.      Pilih type chart yang diinginkan, lalu next
4.      Pilih datanya yang dibaca Rows atau Colums pada series in untuk menentukan pembacaan data kolom atau baris, lalu klik next
5.      Lalu pilih Title untuk buat judul grafik,
a.       Axes : sumbu X dan Y
b.      Gridlines : untuk garis-garis didalam grafik
c.       Legend : untuk keterangan nama grafik
d.      Data labes : untuk menampilkan nilai pada gambar grafik
e.       Data table : menampilkan data grafik
6.      Bila telah benar klik Next
7.      Tentukan letak grafik As new sheet (lembar kerja baru) atau As object in (lembar kerja yang aktif), setelah selesai klik Finish.

Membuat Catatan & Menggunakan Filter
a.       Letakkan kusor pada sel yang diinginkan Klik kanan pada mouse Insert Comment
b.      Letakkan kusor pada sel yang akan dikoreksi, pada menu Data klik Filter, klik AutoFilter = Untuk memparmudah koreksi
Ekspresi Atau Pernyataan Logika



=
< 
> 
<=
>=
<> 
Sama dengan
Lebih kecil
Lebih besar
Lebih kecil Sama dengan
Lebih besar Sama dengan
Tidak sama dengan
A1=B1
A1<B1
A1>B1
A1<=B1
A1>=B1
A1<>B1
+
-
*
/
%
^
&
: atau ;
, (dan)
? (maka)
Penjumlahan
Pengurangan
Perkalian
Pembagian
Persen
Pangkat
Dan
Sebagai batas range
Penggabung renge
Pernyataan
1+2
2-1
2*2
2/2
20%
2^2
?Na? & ?ma?
A1: E9
Sum(A1:A7,C1:C7
(3)
(1)
(4)
(1)
(0,2)
(4)
(Nama)

Menggunakan Fungsi Matematika Dan Statistika


Sum
Max
Min
Average
Sumif
Counta
Countif
Penjumlahan
Nilai tertinggi
Nilai terendah
Rata-rata
Penjumlahan yang memiliki kreteria tertentu
Menghitung sel yang terisi data
Menghitung sel yang terisi data dengan kreteria tertentu

Operator Logika


AND (dan)
OR (atau)
=And(B5>1000,C5>15%)
=Or(B5>1000,C5>15%)

Fungsi Logika If


IF (Jika)
=IF(B6="M","Menikah",IF(B6="B","Belum"))

Fungsi If Dengan Dua Ekspresi


If(Or(
IF(AND(
=IF(OR(E6="PIMPINAN",E6="MANAGER"),7%*F6,0)
=IF(AND(E6="STAFF",D6="nikah"),5%*F6,0)

Fungsi Teks/Strings


Left (kiri)
Right (Kanan)
Mid (tengah)
=Left(B2,2)
=Right(B2,2)
=Mid(B2,2)

Fungsi Vlookup & Hlookup


Vlookup
Hlookup
F4
Untuk data ke atas
Untuk data mendatar
Untuk mengunci data

Klik Disini Untuk Download Selengkapnya (Ziddu)
Klik Disini Untuk Download Selengkapnya (4shared)

PRAKTIKUM LABORATORIUM KENDALI DAN ROBOTIKA

1. Praktikum PLC
2. Praktikum Motor Servo
3. Praktikum Mikrokontroler
4. Praktikum MATLAB
5. Praktikum KONTROL PROSES II
6. Praktikum Kontrol Proses I

TUTORIAL MATLAB


1. Memulai Matlab
Perhatikan Dekstop pada layar monitor PC, anda mulai MATLAB dengan melakukan double klik pada shortcut icon MATLAB atau klik Start-All Program-Matlab 6.5-icon Matlab 6.5.
Sedangkan untuk mengakhiri sebuah sesi MATLAB, anda bisa melakukan dengan dua cara, pertama pilih File -> Exit MATLAB dalam window utama MATLAB yang sedang aktif, atau cara kedua lebih mudah yaitu cukup ketikkan type quit dalam Command Window.
2. Menentukan Direktori Tempat Bekerja
Ada tiga area kerja dalam matlab :
1. Command windows
Digunakan untuk menjalankan perintah-perintah Matlab, memanggil tool Matlab seperti editor, fasilitas help, model simulink, dan lain-lain.(gambar 1)
Workspace : Menampilkan semua variable yang pernah dibuat meliputi nama variable, ukuran, jumlah byte dan class.
Command History : Menampilkan perintah-perintah yang telah diketikkan pada command Window.
2. Editor Windows
1. Klik : File, lalu New dan kemudian M-File
2. Ketik pada command windows : ?edit?

3. Figure Windows
Simulink windows, Windows ini umumnya digunakan untuk mensimulasikan system kendali berdasarkan blok diagram yang telah diketahui. Untuk mengoperasikannya ketik smulink? pada command windows kemudian pilih File-New- Model.

TUTORIAL MIKROKONTROLER

A. Pengenalan Mikrokontroler
Sebelum kita mengenal lebih jauh tentang mikrokontroler ? kita harus mengetahui terlebih dahulu apa sih mikrokontroler itu ? Mikro itu artinya kecil dan kontroler itu artinya pengontrol/pengendali sehingga dapat diartikan suatu komponen kecil atau chip yang dapat diprogram yang berfungsi sebagai pengontrol (otak) atau lebih lengkapnya Mikrokontroler adalah otak dari suatu sistem elektronika seperti halnya mikroprosesor sebagai otak komputer dimana dia berfungsi sebagai pengendali/pengontrol. Namun mikrokontroler memiliki nilai tambah karena didalamnya sudah terdapat memori dan sistem input/output dalam suatu kemasan IC.
Mikrokontroler memiliki berbagai versi dimana produsen-produsen mikrokontrolernya antara lain seperti : ATMEL, Microchip, Maxim, Renesas, dan philips. Untuk menentukan mikrokontroler mana yang ingin anda gunakan, ada baiknya anda tentukan spesifikasi yang anda inginkan, Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan antara lain :
? Jumlah port yang dimilikinya
? Ukuran memori mikrokontroler
? Fitur ADC, timer, dan fasilitas komunikasi 12C
? Penampilan LCD
? Kecepatan eksekusi instruksi
? Dan dukungan software yang dapat digunakan
Tapi pada tutorial ini kita berfokus pada mikrokontroler dari ATMEL yaitu mikrokontroler AVR.( Alf and Vegard RISC/ Advanced Virtual RISC) dimana RISCnya adalah Reduced Instruction Set Computer. Arsitektur mikrokontroler jenis AVR pertamakali dikembangkan pada tahun 1996 oleh dua orang mahasiswa Norwegian institute of Technology yaitu Alf-Egil Bogen dan Vegard Wollan.Mikrokontroler AVR kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Atmel. Seri pertama AVR yang dikeluarkan adalah mikrokontroler 8 bit AT90S8515, dengan konfigurasi pin yang sama dengan mikrokontroler 8051, termasuk address dan data bus yang termultipleksi.

Klik Disini untuk Download Selengkapnya (Ziddu)

Klik Disini untuk Download Selengkapnya (4shared)

MEMBUAT PROGRAM ROBOT LINE FOLLOWER DENGAN CODEVISIONAVR


Robot Line Follower merupakan robot yang dapat bergerak mengikuti garis secara otomatis. Robot Line Follower merupakan robot yang sederhana bahkan sekarang anak SMA dan SMP sudah bisa membuatnya selain dalam membuatnya tidak terlalu sulit atau dapat dikatakan mudah selain itu juga komponen yang dibutuhkan dalam membuatnya cukup mudah kita dapatkan serta buku ataupun tutorial yang ada di internet sudah banyak sekali yang membahas cara membuat line follower baik itu tanpa mikrokontroler ataupun dengan mikrokontroler.
Gambar Robot Line Follower
Untuk membaca garis, robot dilengkapi dengan sensor proximity yang dapat  membedakan antara garis hitam dengan lantai putih. Sensor proximity ini dapat kalibrasi untuk menyesuaikan pembacaan sensor terhadap kondisi pencahayaan ruangan. Sehingga pembacaan sensor selalu akurat. Sensor proximity bisa kita buat sendiri. Prinsip kerjanya sederhana, hanya memanfaatkan sifat cahaya yang akan dipantulkan jika mengenai benda berwarna terang dan akan diserap jika mengenai benda berwarna gelap. Sebagai sumber cahaya kita gunakan LED (Light Emiting Diode)yang akan memancarkan cahaya merah. Dan untuk menangkap pantulan cahaya LED, kita gunakan photodiode. Jika sensor berada diatas garis hitam maka photodioda akan menerima sedikit sekali cahaya pantulan. Tetapi jika sensor berada diatas garis putih maka photodioda akan menerima banyak cahaya pantulan. Berikut adalah ilustrasinya :


Pada robot line follower, sensor robot yang dapat digunakan ada 3 jenis, yaitu LDR (Light Dependent Resistor), Photo Dioda atau Photo Transistor.
Baca Juga postingan saya mengenai Membuat Program Line Follower Dengan Fuzzy Logic
Berikut program robot line follower :
#include <mega8535.h>            //Mikrokontroler yang dipakai ATmega 8535
#define s1 PINA.0                   //Pendekalrasian sensor 1 di pinA.0
#define s2 PINA.1                   //Pendekalrasian sensor 2 di pinA.1
#define s3 PINA.2                  //Pendekalrasian sensor 3 di pinA.2
#define s4 PINA.3                 //Pendekalrasian sensor 4 di pinA.3
void main(void)
{
// Declare your local variables here
// Input/Output Ports initialization
// Port A initialization
// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In
// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T
PORTA=0x00;
DDRA=0x00;
// Port B initialization
// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In
// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T
PORTB=0x00;
DDRB=0x00;
// Port C initialization
// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In
// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T
PORTC=0x00;
DDRC=0xFF;
// Port D initialization
// Func7=In Func6=In Func5=Out Func4=Out Func3=Out Func2=Out Func1=Out Func0=Out
// State7=T State6=T State5=0 State4=0 State3=0 State2=0 State1=0 State0=0
PORTD=0x00;
DDRD=0xFF;
// Timer/Counter 0 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: Timer 0 Stopped
// Mode: Normal top=FFh
// OC0 output: Disconnected
TCCR0=0x00;
TCNT0=0x00;
OCR0=0x00;
// Timer/Counter 1 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: 12000,000 kHz
// Mode: Fast PWM top=00FFh
// OC1A output: Non-Inv.
// OC1B output: Non-Inv.
// Noise Canceler: Off
// Input Capture on Falling Edge
// Timer 1 Overflow Interrupt: Off
// Input Capture Interrupt: Off
// Compare A Match Interrupt: Off
// Compare B Match Interrupt: Off
TCCR1A=0xA1;
TCCR1B=0x09;
TCNT1H=0x00;
TCNT1L=0x00;
ICR1H=0x00;
ICR1L=0x00;
OCR1AH=0x00;
OCR1AL=0x00;
OCR1BH=0x00;
OCR1BL=0x00;
// Timer/Counter 2 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: Timer 2 Stopped
// Mode: Normal top=FFh
// OC2 output: Disconnected
ASSR=0x00;
TCCR2=0x00;
TCNT2=0x00;
OCR2=0x00;
// External Interrupt(s) initialization
// INT0: Off
// INT1: Off
// INT2: Off
MCUCR=0x00;
MCUCSR=0x00;
// Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initialization
TIMSK=0x00;
// Analog Comparator initialization
// Analog Comparator: Off
// Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1: Off
ACSR=0x80;
SFIOR=0x00;
// Tambahkan kode program dibawah u/mengatur Kecepatan motor Dc(pwm=50)
OCR1AL=50;
OCR1BL=50;
while (1)
{
/*posisi sensor
s1 s2 s3 s4
kiri kanan
*/
if (s1==0&&s2==1&&s3==1&&s4==0)                 //Sensor 2 & 3 yang mendeteksi line(inp>=3 volt)
{
PORTC.0=1;
PORTC.1=0;
PORTC.2=1;
PORTC.3=0;                                                           //Motor maju semua
}
if(s1==1&&s2==1&&s3==0&&s4==0)                   //Sensor 1 & 2 yang mendeteksi line
{
PORTC.0=1;
PORTC.1=1;
PORTC.2=1;
PORTC.3=0;                                                           //Motor 1 stop motor 2 maju
}
if(s1==1&&s2==1&&s3==1&&s4==0)                 //Sensor 1, 2 & 3 yang mendeteksi line
{
PORTC.0=0;
PORTC.1=1;
PORTC.2=1;
PORTC.3=0;                                                          //Motor 1 Mundur motor 2 maju
}
if(s1==1&&s2==0&&s3==0&&s4==0)                //Hanya Sensor 1 yang mendeteksi line
{
PORTC.0=1;
PORTC.1=1;
PORTC.2=1;
PORTC.3=0;                                                       //Motor 1 Stop motor 2 maju
}
if(s1==0&&s2==1&&s3==0&&s4==0)             //Hanya Sensor 2 yang mendeteksi line
{
PORTC.0=1;
PORTC.1=1;
PORTC.2=1;
PORTC.3=0;                                                     //Motor 1 Stop motor 2 maju
}
if(s1==0&&s2==0&&s3==1&&s4==1)           //Sensor 3 & 4 yang mendeteksi line
{
PORTC.0=1;
PORTC.1=0;
PORTC.2=1;
PORTC.3=1;                                                   //Motor 1 maju motor 2 stop
}
if(s1==0&&s2==1&&s3==1&&s4==1)          //Sensor 2, 3 & 4 yang mendeteksi line
{
PORTC.0=1;
PORTC.1=0;
PORTC.2=0;
PORTC.3=1;                                                  //Motor 1 maju motor 2 mundur
}
if (s1==0&&s2==0&&s3==0&&s4==1)       //Hanya Sensor 4 yang mendeteksi line
{
PORTC.0=1;
PORTC.1=0;
PORTC.2=1;
PORTC.3=1;                                               //Motor 1 maju motor 2 stop
}
if (s1==0&&s2==0&&s3==1&&s4==0)     //Hanya Sensor 3 yang mendeteksi line
{
PORTC.0=1;
PORTC.1=0;
PORTC.2=1;
PORTC.3=1;                                              //Motor 1 maju motor 2 stop
}
if(s1==0&&s2==0&&s3==0&&s4==0)    //Tidak ada sensor yang mendeteksi line
{
PORTC.0=1;
PORTC.1=0;
PORTC.2=1;
PORTC.3=0;                                            //Motor 1 maju motor 2 maju
}
if (s1==1&&s2==1&&s3==1&&s4==1)  //Semua sensor mendeteksi line
{
PORTC.0=1;
PORTC.1=0;
PORTC.2=1;
PORTC.3=0;                                          //Motor 1 maju motor 2 maju
}
};
}